Rabu, 25 April 2012

Presiden yang tidak lebay

Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945 – 1966. Beliau juga memegang peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Beliau juga adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri yang menamainya Pancasila. Beliau juga adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Melihat bagaimana seorang Presiden memimpin di dalam sebuah organisasi maupun pemerintahan, menunjukkan perannya yang sentral sebagai seorang pemimpin sejati, sebagai seorang inspirator , idealis dan sebagai simbol perjuangan rakyat dalam menegakkan negara yang berdaulat yang dapat dijadikan sebagai panutan. Presiden Pertama Republik Indonesia ini memiliki beberapa sifat kepemimpinan yang dibutuhkan oleh pemimpin yang mandiri diantaranya :
  • Kepemimpinan yang transformatif
Beliau mampu mendorong dan menggerakkan rakyat guna memanfaatkan potensi dan kapabilitasnya untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah kepemimpinan yang tidak banyak berkeluh kesah, melainkan kepemimpinan yang memiliki daya juang dan motivasi tinggi. Sehingga kepemimpinanya mampu memotivasi dan menginspirasi bangsanya.
  • Kepemimpinan visioner
Beliau adalah pemimpin yang visioner yaitu kepemimpinan yang mampu melihat gambaran masa depan. Gambaran masa depan itu adalah cita-cita yang ingin dituju. Dengan visi itu, Beliau dapat mengarahkan dan mengerahkan segala kemampuan (capability) bangsa untuk mewujudkan visi tersebut. Kepemimpinan yang visioner adalah kepemimpinan yang mengetahui arah bangsa dalam setiap kecenderungan dan perubahan zaman.
  • Kepemimpinan yang kuat (strong leadership)
Kepemimpinan yang kuat adalah kepemimpinan yang tegas, jelas, berkarakter, yang menyatukan perkatan dengan perbuataan. Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang besar yang besar harus memiliki kepastian. Kepastian itu bisa berupa kepastian tentang arah program dan kebijakan, serta kepastian keadilan dan hukum, maupun kepastian akses mendapatkan pendidikan dan penghidupan yang layak.
  • Kepemimpinan nasional-kerakyatan
Kepemimpinan nasional kerakyatan adalah kepemimpinan yang memiliki sensitivitas kepedulian yang tinggi terhadap kepentingan nasional dan rakyat. Sehingga kebijakan politik atau ekonomi dari kepemimpinan haruslah bermuara dan berorientasi pada kepentingan nasional dan masyarakatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar