Menurut saya tempat wisata ini yang paling berkesan untuk saya , teman - teman , dan para guru yang menyertai kami dalam perjalanan kesana. Kami pergi kesana karena ada studytour dari sekolah , dan kami pun juga di pandu oleh 1 team tutor untuk memandu kami dalam perjalanan menuju ke kampung naga. Yang terlintas dalam pikiran saya adalah "apa yang menarik dari tempat ini dan saya menjadi penasaran". Setelah tutornya menjelaskan tentang kampung naga. Barulah saya tau mengenai kampung naga tersebut dari mulai jalan menuju kampung naga, agama , kebudayaannya dan upacara adatnya.
Kampung ini berada di wilayah Desa Neglasari, Kecamata Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat. Lokasi Kampung Naga tidak jauh dari jalan raya yang menghubungkan kota Garut dengan kota Tasikmalaya. Kampung
ini berada di lembah yang subur, dengan batas wilayah, di sebelah Barat
Kampung Naga dibatasi oleh hutan keramat karena di dalam hutan tersebut
terdapat makam leluhur masyarakat Kampung Naga. Di sebelah selatan
dibatasi oleh sawah-sawah penduduk, dan di sebelah utara dan timur
dibatasi oleh Ci Wulan ( Kali Wulan ) yang sumber airnya berasal dari Gunung Cikuray
di daerah Garut. Jarak tempuh dari kota Tasikmalaya ke Kampung Naga
kurang lebih 30 kilometer, sedangkan dari kota Garut jaraknya 26
kilometer. Untuk menuju Kampung Naga dari arah jalan raya
Garut-Tasikmalaya harus menuruni tangga yang sudah di tembok (Sunda : sengked)
sampai ke tepi sungai Ciwulan dengan kemiringan sekitar 45 derajat
dengan jarak kira-kira 500 meter. Kemuedian kami melalui jalan setapak
menyusuri sungai Ciwulan sampai kedalam Kampung Naga.
Terlihat oleh kami bentuk permukaan tanah pada Kampung
Naga berupa perbukitan dengan produktivitas tanah bisa dikatakan subur.
Luas tanah dari Kampung Naga yang ada seluas satu hektar setengah, sebagian
besar digunakan untuk perumahan, pekarangan, kolam, dan selebihnya
digunakan untuk pertanian sawah yang dipanen satu tahun dua kali. Dan bentuk rumah dari Masyarakat Kampung Naga ini cukup menarik karena harus panggung, bahan rumah
dari bambu dan kayu. Atap rumah harus dari daun nipah, ijuk, atau
alang-alang, lantai rumah harus terbuat dari bambu atau papan kayu.
Rumah harus menghadap kesebelah utara atau ke sebelah selatan dengan
memanjang kearah Barat-Timur. Dinding rumah dari bilik atau anyaman
bambu dengan anyaman sasag. Rumah nya tersebut tidak boleh dicat, kecuali dikapur
atau dimeni. Bahan rumah ini tidak boleh menggunakan tembok, walaupun mampu
membuat rumah tembok atau gedung. Rumah tidak boleh dilengkapi dengan perabotan, misalnya kursi, meja, tempat tidur dan listrik. Karena itu sudah tradisi rumah disana dan tidak boleh diubah .
Penduduk Kampung Naga semuanya mengaku beragama Islam,
akan tetapi sebagaimana masyarakat adat lainnya mereka juga sangat taat
memegang adat-istiadat dan kepercayaan nenek moyangnya. Artinya,
walaupun mereka menyatakan memeluk agama Islam, syariat Islam yang
mereka jalankan agak berbeda dengan pemeluk agama Islam lainnya. Bagi
masyarakat Kampung Naga dalam menjalankan agamanya sangat patuh pada
warisan nenek moyang. Umpanya sembahyang lima waktu: Subuh, Duhur,
Asyar, Mahrib, dan salat Isa, hanya dilakukan pada hari Jumat. Pada
hari-hari lain mereka tidak melaksanakan sembahyang lima waktu.
Pengajaran mengaji bagi anak-anak di Kampung Naga dilaksanakan pada
malam Senin dan malam Kamis, sedangkan pengajian bagi orang tua
dilaksanakan pada malam Jumat
Di bidang kesenian masyarakat Kampung Naga mempunyai pantangan atau
tabu mengadakan pertunjukan jenis kesenian dari luar Kampung Naga
seperti wayang golek, dangdut, pencak silat, dan kesenian yang lain
yang mempergunakan waditra goong. Sedangkan kesenian yang merupakan
warisan leluhur masyarakat Kampung Naga adalah terbangan, angklung,
beluk, dan rengkong. Kesenian beluk kini sudah jarang dilakukan,
sedangkan kesenian rengkong sudah tidak dikenal lagi terutama oleh
kalangan generasi muda. Namun bagi masyarakat Kampung Naga yang hendak
menonton kesenian wayang, pencak silat, dan sebagainya diperbolehkan kesenian tersebut dipertunjukan di luar wilayah Kampung Naga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar